Friday, April 11, 2014
Thursday, April 3, 2014
BACA baca>> CERPEN:"Dunia lain itu ada"
DUNIA LAIN ITU ADA
Oleh:Muhammad Febtian Syah Putra
Oleh:Muhammad Febtian Syah Putra
Dering handphone
membangunkanku,rupanya ada pesan SMS masuk.Ternyata sudah pagi
pula.Aku buka ponselku dan aku baca pesan tersebut.“Jangan lupa bawa baju khusus foto album sesi pertama nanti di sekolah”,isi pesan Filza.Aku pun menyiapkan bajuku khusus foto album itu lalu memasukkannya ke dalam tasku.Sebenarnya tasku sudah penuh sesak.Aku membawa banyak buku pelajaran hari ini.Ditambah lagi laptop dan jas hujan.Tak terbayang bagaimana rasanya punggungku membawa beban yang jika dihitung-hitung sekitar 10 kg.”Ah,masa bodoh”,batinku seraya berjalan menuju kamar mandi.
Pukul 06.30,Aku berangkat sekolah.Seperti biasa,aku melewati jalan terdekat menuju sekolah.
Selain dekat,juga tidak banyak kendaraan yang melintasi jalan ini.Jadi jika melewati jalan ini,aku bisa mengendarai motor dengan santai dan lebih menghemat waktu.Tetapi,semua hal tadi tidak terjadi untuk hari ini.Jalan yang biasanya sepi kendaraan,hari ini sangatlah ramai.Mobil,truk,motor semua salip-menyalip untuk segera sampai ke tujuan,begitupun aku.Aku sedikit jengkel,truk-truk besar itu tidak mau mengalah dengan kendaraan kecil.Lagi,jam di motorku sudah menunjukkan pukul 6.45.Ya Tuhan,mengapa ini terjadi?.Aku pun bergegas menyalipi truk-truk menjengkelkan ini.Lega rasanya setelah berada di depan kendaraan-kendaraan besar itu,seperti bebas dari kurungan.
pula.Aku buka ponselku dan aku baca pesan tersebut.“Jangan lupa bawa baju khusus foto album sesi pertama nanti di sekolah”,isi pesan Filza.Aku pun menyiapkan bajuku khusus foto album itu lalu memasukkannya ke dalam tasku.Sebenarnya tasku sudah penuh sesak.Aku membawa banyak buku pelajaran hari ini.Ditambah lagi laptop dan jas hujan.Tak terbayang bagaimana rasanya punggungku membawa beban yang jika dihitung-hitung sekitar 10 kg.”Ah,masa bodoh”,batinku seraya berjalan menuju kamar mandi.
Pukul 06.30,Aku berangkat sekolah.Seperti biasa,aku melewati jalan terdekat menuju sekolah.
Selain dekat,juga tidak banyak kendaraan yang melintasi jalan ini.Jadi jika melewati jalan ini,aku bisa mengendarai motor dengan santai dan lebih menghemat waktu.Tetapi,semua hal tadi tidak terjadi untuk hari ini.Jalan yang biasanya sepi kendaraan,hari ini sangatlah ramai.Mobil,truk,motor semua salip-menyalip untuk segera sampai ke tujuan,begitupun aku.Aku sedikit jengkel,truk-truk besar itu tidak mau mengalah dengan kendaraan kecil.Lagi,jam di motorku sudah menunjukkan pukul 6.45.Ya Tuhan,mengapa ini terjadi?.Aku pun bergegas menyalipi truk-truk menjengkelkan ini.Lega rasanya setelah berada di depan kendaraan-kendaraan besar itu,seperti bebas dari kurungan.
Sampailah di tempat parkir depan sekolah.Sedikit takut dihukum,karena terlambat 7 menit .
Syukurlah,Pak Sumin satpam sekolah belum menutup gerbang.Aku lekas lari menuju kelasku yang tidak jauh dari gerbang.Syukurlah,Pak Jumingan belum masuk kelas.Aku pun langsung duduk di bangkuku.
Pelajaran Bahasa Jawa pun dimulai.Pak Jumingan menugaskan kami semua untuk menulis
Huruf Jawa.Lumayan mudah untukku,karena sudah mengerti tata caranya.60 menit berlalu,aku selesai mengerjakan tugas tersebut.Bel istirahat pun berbunyi,semua keluar kelas untuk beli jajanan ringan.saat menuju keluar sekolah untuk beli jajanan di minimarket,aku melihat di kelas IX D ramai akan gerombolan siswa.Takku hiraukan sama sekali,mungkin mereka sedang diskusi atau sedang ada masalah kecil.
Bel tanda pelajaran selanjutnya
berbunyi,aku segera masuk ke kelas.Pelajaran
selanjutnya
adalah Bahasa Indonesia.Sementara Guru Bahasa Indonesia belum masuk kelas,kami berdiskusi masalah foto album.Setelah diskusi,akhirnya kami sepakat untuk melakukan foto album kelas nanti sepulang sekolah.Bu Iswati pun masuk dan mengajar kami.Setelah beberrapa s kemudian,pelajaran Bahasa Indonesia pun selesai dan selanjutnya digantikan oleh pelajaran IPS.
Sesuatu yang aneh pun terjadi,Kelas IX D semakin ramai oleh gerombolan siswa.Lama-
lama aku semakin penasaran,apa yang terjadi?.Teman-temanku berlari menuju kelas IX D melihat apa yang sedang terjadi,begitupun diriku.Sampainya di kelas IX D,aku melihat dari jendela,ternyata terjadi kesurupan.Ya Tuhan,ini terjadi lagi setelah sekian lama peristiwa ini seperti menghilang.Aku lihat Dela,siswa IX D itu meronta-ronta dan berteriak-teriak seperti setan saat dibacakan ayat-ayat Alqur’an oleh para guru dan teman-temannya.Apa yang terjadi pada Dela,juga dirasakan oleh Alya.Aku semakin merinding,bulu kudukku berdiri tegak.Rasa ketakutanku bercampur iba,sangat kasihan melihat mereka seperti tersiksa oleh setan yang merasuki tubuh mereka.Aku tidak tega,kutinggalkan IX D dan kembali ke kelasku.”La illaha ilalllah,la illaha ilallah”ucap batinku seraya berlari menuju kelas.Semua tema-temanku berhamburan keluar,mungkin takut tertular kesurupan atau mungkin yang lain. “Perhatian,bagi anak-anak kelas 7,8,dan 9,kegiatan belajar mengajar dilanjutkan di rumah masing-masing”Pengumuman Bu Chusnul memulangkan siswa.
Malam harinya,belajarku tak serileks biasanya.Entah mengapa,kejadian tadi siang masih
berbekas di benakku.Dan lagi,mengkaburkan konsentrasiku.Yang benar saja,kejadian kesurupan tadi benar-benar muncul tiba-tiba,setelah terakhir terjadi 2 tahun lalu.Rumus Phytagoras menghilang,menjadi pikiran-pikiran yang tak jelas itu.Entahlah,aku pun menghentikan belajarku dan beranjak untuk tidur.
adalah Bahasa Indonesia.Sementara Guru Bahasa Indonesia belum masuk kelas,kami berdiskusi masalah foto album.Setelah diskusi,akhirnya kami sepakat untuk melakukan foto album kelas nanti sepulang sekolah.Bu Iswati pun masuk dan mengajar kami.Setelah beberrapa s kemudian,pelajaran Bahasa Indonesia pun selesai dan selanjutnya digantikan oleh pelajaran IPS.
Sesuatu yang aneh pun terjadi,Kelas IX D semakin ramai oleh gerombolan siswa.Lama-
lama aku semakin penasaran,apa yang terjadi?.Teman-temanku berlari menuju kelas IX D melihat apa yang sedang terjadi,begitupun diriku.Sampainya di kelas IX D,aku melihat dari jendela,ternyata terjadi kesurupan.Ya Tuhan,ini terjadi lagi setelah sekian lama peristiwa ini seperti menghilang.Aku lihat Dela,siswa IX D itu meronta-ronta dan berteriak-teriak seperti setan saat dibacakan ayat-ayat Alqur’an oleh para guru dan teman-temannya.Apa yang terjadi pada Dela,juga dirasakan oleh Alya.Aku semakin merinding,bulu kudukku berdiri tegak.Rasa ketakutanku bercampur iba,sangat kasihan melihat mereka seperti tersiksa oleh setan yang merasuki tubuh mereka.Aku tidak tega,kutinggalkan IX D dan kembali ke kelasku.”La illaha ilalllah,la illaha ilallah”ucap batinku seraya berlari menuju kelas.Semua tema-temanku berhamburan keluar,mungkin takut tertular kesurupan atau mungkin yang lain. “Perhatian,bagi anak-anak kelas 7,8,dan 9,kegiatan belajar mengajar dilanjutkan di rumah masing-masing”Pengumuman Bu Chusnul memulangkan siswa.
Malam harinya,belajarku tak serileks biasanya.Entah mengapa,kejadian tadi siang masih
berbekas di benakku.Dan lagi,mengkaburkan konsentrasiku.Yang benar saja,kejadian kesurupan tadi benar-benar muncul tiba-tiba,setelah terakhir terjadi 2 tahun lalu.Rumus Phytagoras menghilang,menjadi pikiran-pikiran yang tak jelas itu.Entahlah,aku pun menghentikan belajarku dan beranjak untuk tidur.
Esok harinya,lagi-lagi terlambat datang
ke sekolah.Mungkin,karena aku naik motor agak
pelan karena masih terpikir hal buruk kemarin.Aku masuk kelas,sedang teman-temanku ada di musholla mengikuti Moslem Fresh Community.Hanya Abi,Bian,dan Christy yang ada di kelas.Perasaan merinding sedikit ada,karena aku duduk di belakang dan kelasku ada di sebelah gudang yang sedikit misterius.Pukul 07.15,teman-teman masuk kelas.Pak Sugimin guruku Bahasa Inggris tidak mengajar hari ini,jam pertama dan kedua pun tiada pelajaran.
pelan karena masih terpikir hal buruk kemarin.Aku masuk kelas,sedang teman-temanku ada di musholla mengikuti Moslem Fresh Community.Hanya Abi,Bian,dan Christy yang ada di kelas.Perasaan merinding sedikit ada,karena aku duduk di belakang dan kelasku ada di sebelah gudang yang sedikit misterius.Pukul 07.15,teman-teman masuk kelas.Pak Sugimin guruku Bahasa Inggris tidak mengajar hari ini,jam pertama dan kedua pun tiada pelajaran.
Pelajaran ketiga dan keempat,Pendidikan
Agama Islam.Seperti biasa,waktunya setor hafalan
doa-doa.Saat hafalan,datang Ericka dan Rizkita datang membawa seorang adik kelas yang sedang kacau.Dia Sicha,adik kelas 8G.Wajahnya murung,matanya kosong dan sesekali melirik kami dengan sinis.Rambutnya berantakan,tidak karuan.Rizkita bilang,dia sedang kerasukan.Makanya,dia dan Ericka membawanya untuk berwudhu’.”Iya,memang wajahnya menakutkan seperti kesurupan memang”Ujar Bu Muz,guru agama kami.”wah,kayaknya kejadian kemarin terjadi lagi nih”,batinku sedikit khawatir.
doa-doa.Saat hafalan,datang Ericka dan Rizkita datang membawa seorang adik kelas yang sedang kacau.Dia Sicha,adik kelas 8G.Wajahnya murung,matanya kosong dan sesekali melirik kami dengan sinis.Rambutnya berantakan,tidak karuan.Rizkita bilang,dia sedang kerasukan.Makanya,dia dan Ericka membawanya untuk berwudhu’.”Iya,memang wajahnya menakutkan seperti kesurupan memang”Ujar Bu Muz,guru agama kami.”wah,kayaknya kejadian kemarin terjadi lagi nih”,batinku sedikit khawatir.
Dan tebakanku benar,hal itu terjadi
lagi.Tak hanya Sicha,siswa lain pun banyak yang me-
ngalami kesurupan.Sicha,Anges,Navia,Ajeng,dan banyak lainya serta anehnya semuanya perempuan.SMPN 1 Genteng kacau balau saat itu,semua semua siswa berhamburan keluar kelas.Kami semua dipulangkan.Aku masih ada di halaman memandangi kekacauan ini.Ada kesurupan di kelas,di musholla,di mana-mana.Bukan siswanya saja,gurunya pun sibuk berdoa pada siswa yang kesurupan.Terbayang betapa kacaunya sekolahku waktu itu.”semua siswa harap keluar dari sekolah secepatnya,dalam 10 menit harus sudah keluar”,Pak Sucipto mengumumkan.Sejenak aku tersadar,bahwa memang dunia lain itu ada.Mereka yang tak kasat mata memang kadang membantu atau mengganggu.Memang saatnya mendekatkan diri pada-Nya.Berbuat baik pada sesama,hidup untuk berbagi.Sekali lagi,dunia lain itu ada…
ngalami kesurupan.Sicha,Anges,Navia,Ajeng,dan banyak lainya serta anehnya semuanya perempuan.SMPN 1 Genteng kacau balau saat itu,semua semua siswa berhamburan keluar kelas.Kami semua dipulangkan.Aku masih ada di halaman memandangi kekacauan ini.Ada kesurupan di kelas,di musholla,di mana-mana.Bukan siswanya saja,gurunya pun sibuk berdoa pada siswa yang kesurupan.Terbayang betapa kacaunya sekolahku waktu itu.”semua siswa harap keluar dari sekolah secepatnya,dalam 10 menit harus sudah keluar”,Pak Sucipto mengumumkan.Sejenak aku tersadar,bahwa memang dunia lain itu ada.Mereka yang tak kasat mata memang kadang membantu atau mengganggu.Memang saatnya mendekatkan diri pada-Nya.Berbuat baik pada sesama,hidup untuk berbagi.Sekali lagi,dunia lain itu ada…
-TAMAT-
Thursday, February 27, 2014
Tuesday, February 18, 2014
Wednesday, January 22, 2014
Subscribe to:
Posts (Atom)