DUNIA LAIN ITU ADA
Oleh:Muhammad
Febtian Syah Putra
Dering handphone
membangunkanku,rupanya ada pesan SMS masuk.Ternyata sudah pagi
pula.Aku buka ponselku dan aku baca pesan
tersebut.“Jangan lupa bawa baju khusus
foto album sesi pertama nanti di sekolah”,isi pesan Filza.Aku pun
menyiapkan bajuku khusus foto album itu lalu memasukkannya ke dalam
tasku.Sebenarnya tasku sudah penuh sesak.Aku membawa banyak buku pelajaran hari
ini.Ditambah lagi laptop dan jas hujan.Tak terbayang bagaimana rasanya punggungku
membawa beban yang jika dihitung-hitung sekitar 10 kg.”Ah,masa bodoh”,batinku seraya berjalan menuju kamar mandi.
Pukul 06.30,Aku berangkat
sekolah.Seperti biasa,aku melewati jalan terdekat menuju sekolah.
Selain dekat,juga tidak banyak kendaraan yang melintasi jalan ini.Jadi jika
melewati jalan ini,aku bisa mengendarai motor dengan santai dan lebih menghemat
waktu.Tetapi,semua hal tadi tidak terjadi untuk hari ini.Jalan yang biasanya
sepi kendaraan,hari ini sangatlah ramai.Mobil,truk,motor semua salip-menyalip untuk
segera sampai ke tujuan,begitupun aku.Aku sedikit jengkel,truk-truk besar itu
tidak mau mengalah dengan kendaraan kecil.Lagi,jam di motorku sudah menunjukkan
pukul 6.45.Ya Tuhan,mengapa ini terjadi?.Aku pun bergegas menyalipi truk-truk
menjengkelkan ini.Lega rasanya setelah berada di depan kendaraan-kendaraan
besar itu,seperti bebas dari kurungan.
Sampailah di tempat parkir depan sekolah.Sedikit
takut dihukum,karena terlambat 7 menit .
Syukurlah,Pak Sumin satpam sekolah belum menutup gerbang.Aku lekas lari menuju
kelasku yang tidak jauh dari gerbang.Syukurlah,Pak Jumingan belum masuk
kelas.Aku pun langsung duduk di bangkuku.
Pelajaran Bahasa Jawa pun dimulai.Pak
Jumingan menugaskan kami semua untuk menulis
Huruf Jawa.Lumayan mudah untukku,karena sudah mengerti tata caranya.60 menit
berlalu,aku selesai mengerjakan tugas tersebut.Bel istirahat pun berbunyi,semua
keluar kelas untuk beli jajanan ringan.saat menuju keluar sekolah untuk beli
jajanan di minimarket,aku melihat di kelas IX D ramai akan gerombolan
siswa.Takku hiraukan sama sekali,mungkin mereka sedang diskusi atau sedang ada
masalah kecil.
Bel tanda pelajaran selanjutnya
berbunyi,aku segera masuk ke kelas.Pelajaran
selanjutnya
adalah Bahasa Indonesia.Sementara Guru Bahasa Indonesia belum masuk kelas,kami
berdiskusi masalah foto album.Setelah diskusi,akhirnya kami sepakat untuk
melakukan foto album kelas nanti sepulang sekolah.Bu Iswati pun masuk dan
mengajar kami.Setelah beberrapa s kemudian,pelajaran Bahasa Indonesia pun
selesai dan selanjutnya digantikan oleh pelajaran IPS.
Sesuatu yang aneh pun terjadi,Kelas
IX D semakin ramai oleh gerombolan siswa.Lama-
lama aku semakin penasaran,apa yang terjadi?.Teman-temanku berlari menuju kelas
IX D melihat apa yang sedang terjadi,begitupun diriku.Sampainya di kelas IX
D,aku melihat dari jendela,ternyata terjadi kesurupan.Ya Tuhan,ini terjadi lagi
setelah sekian lama peristiwa ini
seperti menghilang.Aku lihat Dela,siswa IX D itu meronta-ronta dan
berteriak-teriak seperti setan saat dibacakan ayat-ayat Alqur’an oleh para guru
dan teman-temannya.Apa yang terjadi pada Dela,juga dirasakan oleh Alya.Aku
semakin merinding,bulu kudukku berdiri tegak.Rasa ketakutanku bercampur
iba,sangat kasihan melihat mereka seperti tersiksa oleh setan yang merasuki
tubuh mereka.Aku tidak tega,kutinggalkan IX D dan kembali ke kelasku.”La illaha ilalllah,la illaha ilallah”ucap
batinku seraya berlari menuju kelas.Semua tema-temanku berhamburan
keluar,mungkin takut tertular kesurupan atau mungkin yang lain. “Perhatian,bagi anak-anak kelas 7,8,dan
9,kegiatan belajar mengajar dilanjutkan di rumah masing-masing”Pengumuman
Bu Chusnul memulangkan siswa.
Malam harinya,belajarku tak
serileks biasanya.Entah mengapa,kejadian tadi siang masih
berbekas di benakku.Dan lagi,mengkaburkan konsentrasiku.Yang benar
saja,kejadian kesurupan tadi benar-benar muncul tiba-tiba,setelah terakhir
terjadi 2 tahun lalu.Rumus Phytagoras menghilang,menjadi pikiran-pikiran yang
tak jelas itu.Entahlah,aku pun menghentikan belajarku dan beranjak untuk tidur.
Esok harinya,lagi-lagi terlambat datang
ke sekolah.Mungkin,karena aku naik motor agak
pelan karena masih terpikir hal buruk kemarin.Aku masuk kelas,sedang
teman-temanku ada di musholla mengikuti Moslem Fresh Community.Hanya
Abi,Bian,dan Christy yang ada di kelas.Perasaan merinding sedikit ada,karena
aku duduk di belakang dan kelasku ada di sebelah gudang yang sedikit
misterius.Pukul 07.15,teman-teman masuk kelas.Pak Sugimin guruku Bahasa Inggris
tidak mengajar hari ini,jam pertama dan kedua pun tiada pelajaran.
Pelajaran ketiga dan keempat,Pendidikan
Agama Islam.Seperti biasa,waktunya setor hafalan
doa-doa.Saat hafalan,datang Ericka dan Rizkita datang membawa seorang adik
kelas yang sedang kacau.Dia Sicha,adik kelas 8G.Wajahnya murung,matanya kosong
dan sesekali melirik kami dengan sinis.Rambutnya berantakan,tidak
karuan.Rizkita bilang,dia sedang kerasukan.Makanya,dia dan Ericka membawanya
untuk berwudhu’.”Iya,memang wajahnya menakutkan
seperti kesurupan memang”Ujar Bu Muz,guru agama kami.”wah,kayaknya kejadian kemarin terjadi lagi nih”,batinku sedikit
khawatir.
Dan tebakanku benar,hal itu terjadi
lagi.Tak hanya Sicha,siswa lain pun banyak yang me-
ngalami kesurupan.Sicha,Anges,Navia,Ajeng,dan banyak lainya serta anehnya
semuanya perempuan.SMPN 1 Genteng kacau balau saat itu,semua semua siswa berhamburan keluar kelas.Kami semua
dipulangkan.Aku masih ada di halaman memandangi kekacauan ini.Ada kesurupan di
kelas,di musholla,di mana-mana.Bukan siswanya saja,gurunya pun sibuk berdoa
pada siswa yang kesurupan.Terbayang betapa kacaunya sekolahku waktu itu.”semua siswa harap keluar dari sekolah
secepatnya,dalam 10 menit harus sudah keluar”,Pak Sucipto
mengumumkan.Sejenak aku tersadar,bahwa memang dunia lain itu ada.Mereka yang
tak kasat mata memang kadang
membantu atau mengganggu.Memang saatnya mendekatkan diri pada-Nya.Berbuat baik
pada sesama,hidup untuk berbagi.Sekali lagi,dunia lain itu ada…
-TAMAT-